Info Terkini|

Kecepatan penyebaran informasi di era digital seperti sekarang ini sangat penting. Bukan hanya cepat, namun informasi tepat juga diperlukan agar tidak menimbulkan dampak lebih luas, termasuk informasi terkait antisipasi dan mitigasi dampak keamanan, keselamatan, dan layanan MRT Jakarta. Oleh karena itu, menyikapi hal tersebut, pada Rabu (5-2-2020) lalu, dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama terkait “Pelayanan Informasi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dalam Mendukung Keselamatan dan Kelancaran Kegiatan Operasional Moda Transportasi Mass Rapid Transit” antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II Tangerang Selatan. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Effendi dan Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II Tangerang Selatan Hendro Nugroho. Penandatanganan ini juga disaksikan oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William P. Sabandar dan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Prof. Dwikora Karnawati.

Dalam sambutannya, William menyampaikan harapannya terhadap kerja sama ini. “Melalui pertukaran informasi ini, kami bisa mendapatkan informasi dan melakukan langkah-langkah antisipasi dan mitigasi dalam kaitan dengan operasi MRT Jakarta, termasuk dari masa perencanaan fase 2 dan fase sesudahnya,” ucap ia. “Kami juga ingin mendapatkan informasi dan data lebih dini dan valid tentang gejala alam yang kemungkinan berdampak terhadap safety, security, dan layanan dari MRT Jakarta,” lanjut ia.

Senada dengan William, Prof. Dwikorita juga menyampaikan dampak dari kerja sama ini. “Sebetulnya sebelum kerja sama ini, informasi terkait MKG sudah bisa diakses oleh MRT Jakarta, hanya kecepatannya sebatas lewat gawai atau situs web, masih dikerjakan manual oleh manusia,” jelas ia di hadapan awak media. “Dengan kerja sama ini, akan meningkatkan kecepatan informasi. Itu kan datanya harus cepat. Untuk meningkatkan kecepatan harus server ke server, mesin kami dan mesin MRT Jakartabisa cepat menganalisis,” tutur mantan Rektor Universitas Gajah Mada tersebut.  “Ada kesempatan kerja sama juga karena BMKG tahun ini sedang menyiapkan observasi kondisi kegempaan di Jakarta. Dengan data-data tersebut, akan membuat kita lebih waspada dan berhati-hati,” terang ia.

Rencananya, kerja sama ini akan berlangsung selama tiga tahun ke depan dan mencakup penyediaan informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika; sosialisasi infomrasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika; serta kalibrasi peralatan meteorologi, klimatologi, dan geofisika. [NAS]


Source link

Close Search Window