Info Terkini|

 

Manajer Stasiun Setiabudi Astra sedang berbincang dengan anggota tim keamanan. Stasiun ini tidak melayani publik sejak 27 April 2020 lalu menyusul penerapan PSBB di Jakarta. Foto oleh PT MRT Jakarta/Irwan Citrajaya.

Meskipun tidak membuka layanan (tidak beroperasi) kepada masyarakat, staf dan petugas di tujuh stasiun MRT Jakarta tetap bekerja memastikan kondisi stasiun selalu dalam kondisi prima. Dalam bekerja, para staf dan petugas tersebut tetap mematuhi protokol PSBB yang antara lain terlihat tetap menjaga jarak dan selalu menggunakan masker. Stasiun Setiabudi Astra misalnya. Petugas kebersihan tetap bekerja seperti biasa membersihkan area dan fasilitas publik seperti pintu penumpang (passenger gate), pegangan tangga, tempat duduk tunggu di peron, dan lain-lain. Begitu juga dengan petugas keamanan yang tetap menjaga pintu masuk dan melakukan patroli di dalam stasiun.

Perbedaan hanya terlihat di loket pembelian tiket yang terlihat kosong serta mesin penjual tiket yang tidak diaktifkan. Begitu juga gerai penjualan makanan dan minuman yang biasanya buka dan melayani pembeli. Di area beranda peron, beberapa titik lampu tidak dinyalakan begitu juga pengatur suhu ruangan. Meskipun begitu, udara tidak terasa gerah di dalam beranda dan area peron. Suasana sepi sangat terasa. Bahkan, sesekali suara kendaraan lalu lalang di Jalan Sudirman terdengar. Biasanya, dengan kesibukan di dalam stasiun, suara kendaraan tersebut tidak terdengar. Stasiun bawah tanah ini tidak melayani sementara sejak 27 April lalu.

Manajer Stasiun Haji Nawi sedang memberikan arahan kepada anggota timnya. Meskipun tidak melayani penumpang, seluruh staf stasiun tetap bekerja seperti biasa kecuali layanan loket dan mesin tiket. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya

Suasana serupa terlihat di Stasiun Haji Nawi dan Blok A. Embusan angin terasa di area peron. Dua stasiun layang ini telah menutup sementara layanan publik sejak 20 April 2020 lalu. Meski demikian, staf stasiun tetap disibukkan dengan berbagai kegiatan seperti pelatihan daring maupun langsung di stasiun masing-masing selain menjalankan tugas hariannya seperti menjaga kebersihan dan keamanan. Setiap staf dan petugas yang datang juga menjalani protokol kesehatan seperti pemeriksaan suhu dan menyanitasi tangan. Selain itu, staf juga mengikuti pelatihan daring seperti komunikasi publik dan penyegaran pengetahuan terhadap fitur baru seperti penggunaan kode QR di pintu penumpang (passenger gate). Tim pemeliharaan fasilitas stasiun juga rutin mengecek kondisi fasilitas baik di rel maupun area lainnya.

“Sebagai bagian dari dukungan terhadap pemberlakuan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) oleh pemerintah, secara bertahap sejak 20 April lalu hingga 27 April 2020, PT MRT Jakarta (Perseroda) meniadakan layanan di tujuh stasiun, yaitu Stasiun Haji Nawi, Blok A, ASEAN, Senayan, Istora Mandiri, Bendungan Hilir, dan Setiabudi Astra,” ungkap Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Effendi. “Meski demikian, seluruh tim stasiun tetap bekerja seperti biasa seperti memastikan fasilitas dan fitur-fitur stasiun selalu dalam kondisi prima sehingga bila nanti mulai dibuka untuk publik, masyarakat tetap dapat menikmati layanan yang baik,” lanjut ia.

Stasiun Blok A siap menyabut dan melayani masyarakat saat stasiun dibuka. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya.

Salah satu petugas keamanan di Stasiun Setiabudi Astra mengaku rindu lalu lalang pengguna jasa. “Namanya juga pelayan masyarakat, saya kangen menginformasikan kepada pelanggan tentang MRT Jakarta,” ujar Sri siang itu. “Biasanya penumpang bertanya atau kami sekadar menyapa. Namun, namanya lagi pandemik, mudah-mudahan segera berakhir dan stasiun bisa beroperasi lagi,” lanjut ia. Sebuah harapan yang mewakili keinginan semua orang saat ini. [NAS]


Source link

Close Search Window