Info Terkini|

Operator transportasi publik di Jakarta melakukan membentuk perusahaan pengelola sistem pembayaran terintegrasi. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya

 Salah satu aspek penting integrasi transportasi publik adalah integrasi pembayaran. Saat ini, tiap-tiap moda transportasi publik di Jakarta masih mengelola sistem pembayarannya masing-masing. Hal ini membuat pengguna jasa terkadang harus menggunakan berbagai macam kartu apabila ingin bepergian dengan transportasi publik di Jakarta. Hari ini, dilakukan langkah awal untuk mewujudkan sistem pembayaran satu alat, baik kartu atau aplikasi. Pada Rabu (15-7-2020) lalu, operator transportasi publik di Jakarta, yaitu PT MRT Jakarta (Perseroda), PT Transportasi Jakarta, dan PT Jakarta Propertindo Perseroda, dan perusahaan patungan antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek menandatangani perjanjian pemegang saham sistem integrasi pembayaran antarmoda transportasi. Pembagian saham tersebut meliputi yaitu 20 persen oleh PT MRT Jakarta (Perseroda), 20 persen oleh PT Transportasi Jakarta, 20 persen oleh PT Jakarta Propertindo Perseroda, dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek dengan porsi saham sebesar 40%. Perjanjian ini akan melahirkan sebuah perusahaan baru bernama PT Jaklingko Indonesia yang akan mengelola sistem pembayaran terintegrasi tersebut. Diharapkan pada pertengahan tahun depan, 2021, masyarakat Jakarta sudah dapat menggunakan sistem pembayaran terintegrasi yang dimaksud.

Penandatanganan dilakukan oleh masing-masing direktur utama operator transportasi publik tersebut dan disaksikan oleh Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wirdjoatmodjo, dan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan. Turut hadir dalam acara sore tersebut Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dan Dewan Komisaris PT MRT Jakarta (Perseroda). Penandatanganan sore ini merupakan langkah nyata kelanjutan penandatanganan perjanjian pokok penyelenggaraan sistem integrasi pembayaran antarmoda yang telah dilaksanakan pada Selasa, 30 Juni 2020 lalu.

Baca juga: BUMD DKI Jakarta Siapkan Integrasi Pembayaran Antarmoda

Dengan terbentuknya PT Jaklingko Indonesia, diharapkan pengguna jasa transportasi publik cukup menggunakan satu alat pembayaran untuk semua moda transportasi umum. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya

Dalam sambutannya, Gubernur Anies menyampaikan bahwa institusi PT Jaklingko Indonesia yang akan mengintegrasikan sistem tarif dan tiket. “Saat ini mungkin baru Jakarta, namun ke depannya mudah-mudahan akan mencakup Jabodetabek dan Indonesia,” ucap ia. “Saya berharap perusahaan ini juga akan menjadi perusahan teknologi dan data karena memiliki kekayaan informasi seperti pergerakan penduduk yang sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan dan kebijakan karena berdasarkan fakta,” lanjut ia. “Misalnya penentuan rute hingga skala besarnya jenis-jenis kendaraan yang kita siapkan nantinya. Saya juga berharap semoga ini cepat dilaksanakan, pertengahan 2021 sehingga masyarakat Jakarta bisa merasakan satu alat pembayaran untuk semua moda transportasi di Jakarta,” tutur ia.

Wakil Menteri BUMN II Kartiko mengapresiasi kerja sama dan kolaborasi antarlembaga negara ini. “Sesuai arah Presiden, kami bersama dengan Kementerian Perhubungan RI serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja bersama menyatukan transportasi publik di Jakarta melalui integrasi infrastruktur dan pembayaran agar masyarakat semakin tertarik menggunakan transportasi publik,” kata ia. Kartiko juga sempat menyebutkan tentang peresmian hasil penataan empat stasiun yang sebelumnya sudah dilakukan sebagai bagian dari integrasi sarana dan prasarana transportasi umum di Jakarta.

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa inisiatif ini akan meningkatkan daya saing Jakarta dan Indonesia. “Saya menyampaikan apresiasi yang baik atas inisiatif integrasi ini. Layanan ini akan meningkatkan daya saing Jakarta dengan kota-kota lainnya di dunia. Pembentukan PT MITJ dan PT Jaklingko Indonesia akan memudahkan masyarakat untuk berpindah titik tujuan dengan efisian,” ungkap ia. “Bisa dibayangkan sekarang ke mana-mana kartunya banyak, nanti akan cukup satu alat pembayaran saja, bisa kartu atau ponsel,” lanjut ia. Menteri Budi juga berharap agar model ini akan menginspirasi provinsi lain di Indonesia sebagai salah satu cara melayani masyarakat dengan baik.

Saat ini, PT MRT Jakarta (Perseroda) telah menerapkan sejumlah metode pembayaran tiket perjalanan, yaitu dengan kartu uang elektronik, kartu Jelajah Berganda (multi trip ticket), dan yang terbaru, kode QR melalui aplikasi. Dengan pembentukan perusahaan patungan dalam bidang sistem pembayaran antarmoda transportasi dan tarif melalui metode Electronic Fare Collection (EFC) beserta pengembangannya di wilayah Jabodetabek ini, nantinya akan menjadi pusat data sistem integrasi pembayaran antarmoda transportasi (big data) yang dapat diakses langsung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Penulis: Nasrullah


Source link

Close Search Window