Info Terkini|

Lokasi pekerjaan pembangunan Stasiun Thamrin.

Pembangunan fase 2 MRT Jakarta paket kontrak CP201 Bundaran HI—Harmoni telah dimulai sejak 15 Juni 2020 lalu. Dalam paket kontrak ini, meliputi pembangunan dua terowongan sepanjang sekitar 1,9 kilometer dari Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Harmoni, pembangunan Stasiun Thamrin, dan Stasiun Monas. Selama pembangunan, perlu dilakukan penataan rekayasa lalu lintas dari kawasan Bundaran HI dan Jalan MH Thamrin agar mobilitas masyarakat tetap terjaga dalam menjalani mobilitas sehari-harinya. Stasiun Thamrin nantinya akan terletak di bawah tanah perempatan Jalan Kebon Sirih dan menjadi salah satu stasiun terpanjang di fase 2, yaitu sekitar 455 meter.

Dimulai dari 24 Juli 2020 lalu, pekerjaan rekayasa lalu lintas meliputi penataan area pejalan kaki di depan gedung BPPT, Kementerian Agama RI, Bank Indonesia, Wisma Mandiri, dan Bangkok Bank hingga Patung Arjuna Wijaya. Pekerjaan ini akan berlangsung hingga akhir November 2020. Selanjutnya, dimulai dari Desember 2020 hingga Maret 2021, area pekerjaan akan berpindah ke median tengah Jalan Thamrin. Halte Transjakarta Bank Indonesia yang selama ini berada di median tengah jalan, akan dipindah sementara ke depan Bank Indonesia bagi pengguna arah utara dan depan Wisma Mandiribagi pengguna arah selatan. Meskipun bersifat sementara, desain dan konstruksi halte bus tersebut akan dibuat dengan baik agar tetap menunjang fungsi dan kenyamanan penggunanya.

Penataan area pejalan kaki juga dilakukan di kawasan Jalan MH Thamrin depan Gedung Sinar Mas. Pekerjaan ini akan berlangsung selama September 2020. Pada Oktober hingga November 2020, area kerja akan berpindah ke tengah median jalan MH Thamrin dari depan Gedung Sinar Mas hingga Kedutaan Besar Prancis/Jalan Sunda.

Secara keseluruhan, rekayasa lalu lintas selama pengerjaan paket kontrak CP201 akan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap pertama dimulai akhir Juli 2020 hingga Maret 2023; tahap 2 pada April 2023 sampai dengan Desember 2023; dan tahap 3 pada Januari 2024 hingga Maret 2025, termasuk rekayasa lalu lintas selama pembangunan Stasiun Monas. Nantinya, kontraktor pembangun akan menggunakan metode box jacking melalui Jalan Museum untuk membangun Stasiun Monas sehingga tidak mengganggu lalu lintas sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat. Pihak PT MRT Jakarta (Perseroda) berharap masyarakat dapat terus mendukung penyelenggaraan pembangunan MRT Jakarta agar mobilitas dan pembangunan kota dapat menjadi lebih baik. Proses perkembangan pembangunan fase 2, termasuk penataan rekayasa lalu lintas, akan terus dimutakhirkan melalui kanal-kanal komunikasi PT MRT Jakarta (Perseroda) seperti situs web dan media sosial.

Penulis: Nasrullah


Source link

Close Search Window