Info Terkini|

Maket Kawasan Taman Monas yang terintegrasi dengan Stasiun Monas. Stasiun ini akan menjadi salah satu stasiun ikonik MRT Jakarta. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya

Pembangunan MRT Jakarta fase 2 memberikan kontribusi sosial yang cukup tinggi terhadap pengembangan pembangunan Jakarta. Ada enam aspek utama yang mencakup, yaitu 342.602 m2 area pengembangan campuran baru, 4.250 m2 potensi peningkatan plaza transit, 20.269 m2 taman dan ruang terbuka, 2,17 km pengembangan jalur pejalan kaki, 942 m area tepi sungai aktif, dan 21.932 m2 potensi ruang usaha terjangkau. Semua kontribusi sosial ini akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jakarta.

Stasiun Thamrin merupakan stasiun pertama di fase 2 ini dan terletak di bawah perempatan Jalan Kebon Sirih dan Jalan Thamrin. Stasiun ini memiliki panjang sekitar 455 meter menjadikannya sebagai stasiun terpanjang di koridor Utara–Selatan. Stasiun ini juga akan menjadi stasiun pertemuan dengan koridor Timur—Barat. Sedangkan Stasiun Monas akan dibangun di bawah Jalan Medan Merdeka Barat dan terintegrasi dengan kawasan Taman Monas. Kedua stasiun ini memiliki kontribusi sosial yang akan memperkuat identitas ruang kawasan medan merdeka melalui penataan elemen perancangan ruang publik.

Baca Juga: Dua Stasiun Pertama di Fase 2 MRT Jakarta 

Ilustrasi penampang dalam Stasiun Thamrin.

Pembangunan dan pengembangan kawasan berorientasi transit (transit oriented development/TOD) pada fase 2 dilakukan secara bersamaan dengan pembangunan jalur dan stasiunnya Pengembangan transit oriented development di kawasan ini juga termasuk mengembangkan koridor Jalan H. Agus Salim, Jalan Jaksa, Jalan Kebon Sirih, dan Jalan Wahid Hasyim dengan kegiatan yang spesifik serta terintegrasi. Perbaikan jalur pejalan kaki menjadi lebih teduh, nyaman, serta terintegrasi dengan ruang terbuka hijau juga akan dilakukan. Kontribusi sosial juga akan mencakup peningkatan kualitas perancangan kanal-kanal kota sebagai fitur estetika dan wajah jalan di dalam kawasan.

Saat ini, pembangunan telah masuk pada fase proses dan strategi penanganan pohon yang meliputi relokasi dan penggantian pohon terdampak dan eskavasi pelestarian cagar budaya mengingat jalur yang dilewati merupakan bagian dari sejarah Jakarta tempo dulu yang meninggalkan banyak fragmen dan benda bersejarah. PT MRT Jakarta (Perseroda) bekerja sama dengan berbagai pihak agar pembangunan fase 2 dapat memberikan kontribusi sosial secara optimal bagi masyarakat.

Hadirnya moda raya terpadu di Jakarta telah memoles wajah ibu kota, baik regenerasi kotanya hingga perbaikan budaya mobilitas masyarakatnya. Dengan MRT Jakarta, masyarakat lebih disiplin, tertib, antre, hingga peduli terhadap kebersihan dan kenyamanan fasilitas publik demi kepentingan bersama.

Penulis: Nasrullah


Source link

Close Search Window