Info Terkini|

Inspeksi Fase 2 CP 201

Pembangunan MRT Jakarta fase 2 terus berlanjut. Per 19 September 2020 lalu telah mencapai 8 persen. Setelah pembongkaran jembatan penyeberangan orang (JPO) BI selesai dilakukan minggu lalu, berikutnya adalah akan dilakukan manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) sisi utara Stasiun Bundaran HI, Jalan Kebon Sirih, Jalan Museum, dan Jalan Medan Merdeka Barat. MRLL ini telah dikoordinasikan dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Ditlantas Polda Metro Jaya. Rekayasa lalu lintas ini akan dimulai pada tanggal 22 September 2020 hingga akhir Desember 2020, dengan detail sebagai berikut:

  1. Periode 22 September–30 Oktober 2020 selama pekerjaan Borehole Ground Penetrating Radar (GPR) guna pengecekan struktur drainase yang dapat mempengaruhi pekerjaan Tunnel Boring Machine (TBM). Selama pekerjaan ini berlangsung, akan dilakukan rekayasa lajur Transjakarta menjadi mix traffic dengan lajur kendaraan regular, dengan rincian sebagai berikut:
  • 22 September–30 Oktober 2020, sisi barat Jalan M.H. Thamrin mulai dari depan Gedung Lippo Thamrin hingga Menara Topas,
  • 25 September–30 Oktober 2020, sisi barat Jalan M.H Thamrin di depan Gedung Jaya,
  • 29 September–30 Oktober 2020, sisi timur Jalan M.H Thamrin di depan Gedung Kedutaan Perancis, dan
  • 1 Oktober–30 Oktober 2020, sisi timur Jalan M.H Thamrin di depan Skyline Building/Djakarta Theater.
  1. Periode 22 September–16 Oktober 2020, selama pembongkaran sebagian trotoar pejalan kaki dan relokasi utilitas di sisi timur Jalan Thamrin. Rekayasa yang dilakukan berupa pelebaran Jalan M.H. Thamrin sisi timur dengan memodifikasi trotoar di depan Gedung Sinarmas, Jalan M.H. Thamrin sisi timur yang semula terdiri dari 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta (4+1) menjadi 3 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta (3+1), dan trotoar sisi timur Jalan M.H. Thamrin yang sebelumnya selebar 3,8 meter akan menjadi 2,2 meter. Meski demikian, trotoar sisi barat Jalan M.H. Thamrin tidak berubah.
  2. Periode 17 Oktober–19 November 2020 selama pembongkaran median, penanganan pohon, serta relokasi utilitas eksisting. Rekayasa yang akan dilakukan berupa:
  • Jalan M.H. Thamrin sisi timur mulai dari depan Sinarmas hingga Kedutaan Prancis (Jalan Sunda), yang semula terdiri dari 5 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta (5+1), menjadi 4 lajur kendaraan regular dan 1 mix traffic antara lajur Transjakarta dan kendaraan regular,
  • Jalan M.H. Thamrin sisi barat mulai dari Proyek Gedung Indonesia One hingga Lippo Thamrin, yang semula terdiri dari 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Tranjakarta (4+1), menjadi 3 lajur kendaraan regular dan 1 mix traffic antara lajur Transjakarta dan kendaraan regular, dan
  • Sementara Jalan M.H. Thamrin sisi barat mulai dari Lippo Thamrin hingga Menara Topas, yang semula terdiri dari 5 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Tranjakarta (5+1), berubah menjadi 4 lajur kendaraan regular dan 1 mix traffic antara lajur Transjakarta dan kendaraan regular.

4. Periode 20 November 2020 hingga akhir Desember 2020, selama pekerjaan perbaikan tanah (soil improvement) untuk peluncuran Tunnel Boring Machine (TBM) pada Jalan M.H. Thamrin menuju arah Monas. Rekayasa lalu lintas yang dilakukan adalah:

  • Jalan M.H. Thamrin sisi barat didepan Proyek Gedung Indonesia One hingga sebelum Lippo Thamrin, yang semula terdiri dari 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta (4+1), berubah menjadi 4 lajur kendaraan regular dan 1 mix traffic antara lajur Transjakarta dan kendaraan regular.
  • Sehubungan dengan area konstruksi yang akan berlokasi di tengah Jalan M.H. Thamrin sisi barat, maka dilakukan rekayasa sebagai berikut: 2 lajur kendaraan regular tetap berada di sisi kiri Jalan M.H. Thamrin arah utara, sementara 2 lajur kendaraan regular lainnya dan 1 lajur mix traffic dialihkan ke median.

5. Periode 22 September–9 November 2020, selama pekerjaan penggalian Test Pit untuk mengidentifikasi utilitas eksisting dan objek cagar budaya di area persimpangan Kebon Sirih. Rekayasa lalu lintas yang akan dilakukan adalah:

  • 22 September–15 Oktober 2020, selama penggalian Test Pit ACG-3 di Jalan M.H. Thamrin, tepatnya di sisi selatan menara jam (Clock Tower) menyebabkan terjadi penyempitan jalur kendaraan sekitar 4 meter pada jalur tengah persimpangan Jalan M.H. Thamrin – Kebon Sirih (arah Tanah Abang), namun tidak terjadi pengurangan jalur kendaraan;
  • 9–25 Oktober 2020, selama pekerjaan penggalian Test Pit TP-10 di tengah median Jalan Kebon Sirih (arah Tanah Abang) menyebabkan terjadi penyempitan jalan sekitar 4.5 meter, namun tidak terjadi pengurangan jalur kendaraan,
  • 2–18 Oktober 2020, selama pekerjaan penggalian Test Pit TP-25 di Jalan Kebon Sirih (sisi selatan Bank Bangkok) menyebabkan terjadinya penyempitan sekitar 2 meter, namun tidak terjadi pengurangan jalur kendaraan, dan
  • 24 Oktober–9 November 2020, selama pekerjaan penggalian Test Pit TP-23 di Jalan Kebon Sirih (sisi utara Wisma Mandiri) menyebabkan terjadi penyempitan sekitar 2 meter, namun tidak terjadi pengurangan jalur kendaraan.
  1. Periode 22 September–19 Oktober 2020, selama pekerjaan penggalian Test Pit untuk mengidentifikasi utilitas eksisting di area Jalan Museum dan Jalan Merdeka Barat akan dilakukan rekayasa lalu lintas sebagai berikut:
  • 23 September–5 Oktober 2020, selama pekerjaan penggalian Test Pit TP- 19A menyebabkan terjadinya pengurangan jalur di Jalan Museum samping Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), yang semula terdiri dari 3 lajur kendaraan regular menjadi 2 lajur kendaraan regular pada area penggalian, dan
  • 22 September–19 Oktober 2020, selama pekerjaan penggalian Test Pit TP-18 menyebabkan terjadinya pengurangan lajur di Jalan Merdeka Barat tepatnya di depan Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komenkominfo) RI, yang semula terdiri dari 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta (4+1), menjadi 3 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta (3+1) pada area penggalian.

Inspeksi Fase 2 CP 201

PT MRT Jakarta (Perseroda) senantiasa memastikan kenyamanan dan keselamatan para pengguna jalan tetap terjaga selama proses konstruksi berlangsung dengan memasang rambu-rambu dan lampu. PT MRT Jakarta (Perseroda) memohon maaf atas ketidaknyamanan selama pekerjaan ini berlangsung. Kami mengharapkan pengertian dan kerja sama dari masyarakat untuk terus mendukung pelaksanaan proyek ini. Selain itu, PT MRT Jakarta (Perseroda) berharap para pengguna jalan dan angkutan umum agar memperhatikan rambu-rambu serta mengikuti petunjuk petugas konstruksi di lapangan.

Penulis: Nasrullah


Source link

Close Search Window