Uncategorized|

pengguna jasa MRTJ
Penerapan PPKM level 3 berdampak naiknya angka keterangkutan MRT Jakarta. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 

Sepanjang September 2021 lalu, tercatat 441.875 orang menggunakan layanan MRT Jakarta. Jumlah menunjukkan bahwa rata-rata per hari, sekitar 14.729 orang menggunakan MRT Jakarta dengan 4.554 jumlah perjalanan kereta tanpa pembatalan maupun keterlambatan keberangkatan. Ketepatan waktu tempuh, kedatangan, dan berhenti ratangga pun mencapai 100 persen.

Jumlah pengguna pada September tersebut menunjukkan kenaikan 145 persen apabila dibandingkan dengan jumlah pengguna MRT Jakarta pada bulan sebelumnya, yaitu Agustus 2021 di angka 185.649 orang dengan rata-rata per hari 5.989 orang. Kenaikan  jumlah pengguna tersebut disebabkan oleh perubahan kebijakan pemerintah terkait PPKM level 4 ke PPKM level 3. “Pemberlakukan PPKM Level 3 di pertengahan Agustus membuat angka keterangkutan (ridership) MRT Jakarta lebih meningkat lagi dan terjadi persentase kenaikan 145 persen,” ungkap Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar saat memberikan paparan dalam “Forum Jurnalis” yang berlangsung secara virtual pada Selasa (30-9-2021). Forum tersebut dihadiri sekitar 40-an jurnalis.

            William juga menambahkan bahwa selama pemberlakuan PPKM, MRT Jakarta mensyaratkan setiap pengguna jasa menunjukkan bukti sudah mengikuti vaksin. “Sesuai dengan surat keputusan Kepala Dinas Perhubungan bahwa pengguna MRT Jakarta wajib menunjukkan bukti vaksin COVID-19 minimal vaksinasi dosis pertama,” ujar ia. “Bukti yang ditunjukkan dapat berbentuk cetak maupun digital yang dikeluarkan oleh Lembaga berwenang, atau melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI) atau aplikasi PeduliLindungi,” pungas William.

Selama masa pandemi, layanan yang diberikan oleh MRT Jakarta tetap sesuai dengan standar keamanan, kenyamanan, dan keandalan, termasuk penyediaan layanan pengumpan seperti kerja sama dengan bus PPD, Transjakarta, promo bersama Bluebird, hingga Grab. Secara keseluruhan, layanan pengumpan ini berkontribusi sebesar 43,6 persen terhadap angka keterangkutan MRT Jakarta pada Juni 2021. Angka ini berdasarkan rata-rata kenaikan penumpang di setiap stasiun selama program berjalan.

Selain itu, pada September lalu juga telah diluncurkan fitur layanan troli sepeda nonlipat di Stasiun Bundaran HI. Selama masa uji coba tersebut, disediakan dua unit troli yang disiapkan di depan elevator entrance B sebelum masuk stasiun dan di depan elevator peron untuk yang akan keluar dari stasiun. Rencananya, troli sepeda ini juga akan tersedia di Stasiun Lebak Bulus Grab dan Stasiun Blok M BCA.   

Di lingkungan MRT Jakarta, baik stasiun maupun ratangga, pemberlakuan Protokol Bangkit mutlak dilaksanakan. Bagi PT MRT Jakarta (Perseroda), aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengguna jasa selalu menjadi prioritas perseroan. MRT Jakarta secara konsisten menerapkan protokol kesehatan di stasiun dan ratangga demi keselamatan bersama melalui Protokol Bangkit yang mendapatkan apresiasi baik dari masyarakat sebagai bentuk nyata dalam mengurangi risiko penyebaran COVID-19 di MRT Jakarta.

Penulis: Nasrullah. 


Source link

Close Search Window