Uncategorized|

Image

MRTJ di Jepang

Suasana saat pertemuan dengan sejumlah pejabat tinggi Pemerintah Jepang. Foto oleh BKIP Kemenhub/Daniel Pietersz. 

Upaya mempercepat pembangunan fase 2 dan 3 MRT Jakarta terus dilakukan. Dalam kunjungan kerjanya ke Jepang, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memimpin langsung delegasi Kementerian Perhubungan RI untuk bertemu dengan sejumlah pejabat penting dari kementerian terkait Jepang seperti Ministry of Land, Infrastructure, Transport, and Tourism (MILT); Japan Bank of International Cooperation (JBIC), Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Prime Minister’s Special Advisor to the Cabinet Mori Masafumi, dan Ministry of Foreign Affairs (MOFA). Menteri Budi Karya Sumadi menyampaikan apresiasi terhadap dukungan Pemerintah Jepang atas kesuksesan pembangunan dan operasional fase 1 MRT Jakarta.

Dalam konferensi pers dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jepang, Menteri Budi Karya Sumadi juga menyampaikan bahwa dukungan kuat dari Pemerintah Jepang untuk pembangunan fase 2 menjadi bukti nyata hubungan baik antara kedua negara. Ia juga membuka kesempatan bagi Pemerintah Jepang apabila ingin kembali mendukung pembangunan fase 3.

“Bahwa apa yang kami lakukan di sini ialah mengupayakan bahwa proyek infrastruktur yang menjadi satu visi misi Presiden Jokowi dapat dilaksanakan dengan baik, termasuk yang mendapat dukungan dari Jepang, yaitu MRT Jakarta, Pelabuhan Patimban, pengujian kendaraan, dan kereta semi cepat Jakarta—Surabaya,” jelas Menteri Budi Karya. “MRT Jakarta sudah berjalan fase 1 dan sekarang kita tengah melakukan pembangunan fase 2 dari Bundaran HI— Kota lalu diteruskan hingga Ancol. Dalam pertemuan tersebut, kita membahas bagaimana proyek ini bisa berjalan dengan baik dan cepat,” tambahnya. “Kita juga mendiskusikan jalur East—West, dan alhamdulillah dalam waktu dekat akan dilakukan penandatanganan satu kepastian dari pendanaan dari Jepang sehingga proyek MRT Jakarta dari selatan dan utara serta dan timur–barat bisa berjalan baik,” pungkas ia.

Image

MRTJ Jepang

Pertemuan  ini mendorong komitmen Pemerintah Jepang dalam mempercepat pembangunan fase 2 dan 3. Foto oleh BKIP Kemenhub/Daniel Pietersz. 

Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar yang juga ikut langsung dalam pertemuan menambahkan bahwa Pemerintah Jepang telah berkomitmen, melalui JICA, untuk mengakselerasi proyek fase 2. “Saat ini, kita sedang mengerjakan fase 2 MRT Jakarta dari Bundaran HI menuju Kota. Sedang dilakukan dua proyek percepatan, yaitu fisik dan sistem. Dan pemerintah Jepang, melalui JICA, dalam pertemuan tadi telah memberikan komitmen akselerasi terhadap proyek tersebut,” terangnya. “Akan ditandatangani komitmen atau pledge pendanaan Jepang terhadap penambahan anggaran pembangunan fase 2. Demikian juga komitmennya untuk pembangunan fase 2B. Terakhir, dalam pertemuan tersebut, juga ada komitmen untuk mempercepat pelaksanaan koridor East—West,” pungkasnya. Untuk koridor East—West, Pemerintah Jepang, lanjut William, akan memfokuskan pada segmen DKI Jakarta sepanjang sekitar 23 kilometer dari Ujung Menteng hingga Tomang.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang dan Federasi Mikronesia Heri Akhmadi menilai bahwa kunjungan Menteri Perhubungan RI ke Jepang telah mengurai beberapa hal yang selama ini terhambat, khususnya dalam penyelesaian proyek infrastruktur perhubungan yang didukung oleh Pemerintah Jepang. “Sekalipun dalam waktu singkat, kunjungan ini telah mengurai beberapa kebuntuan yang selama ini terjadi. Saya bergembira sekali atas kehadiran Menteri Perhubungan dan jajarannya, serta Direktur Utama MRT Jakarta dan jajarannya,” pungkas ia. Lawatan ini berlangsung selama tiga hari, yaitu Minggu—Rabu, 19—22 Juni 2022.

Selain membicarakan percepatan pembangunan fase 2 dan 3, kunjungan kerja tersebut juga menggelar TOD Seminar terkait pemaparan perkembangan pembangunan kawasan berorientasi transit dan titik potensial investasi di jalur tersebut, dan market gathering and hearing terkait pekerjaan CP 205 dan CP 206 fase 2 MRT Jakarta. Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Silvia Halim, yang ikut dalam rombongan, memaparkan tentang potensi dan rencana pengembangan kawasan berorientasi transit di jalur MRT Jakarta.

“Respons peserta seminar transit-oriented development sangat baik. Lebih dari 10 perusahaan pengembang besar dari Jepang ikut dalam seminar ini. Selain dari MRT Jakarta, tim dari JICA juga menjelaskan tentang usulan kerangka kerja konsep transit-oriented development di Indonesia,” jelas William Sabandar. “Ini merupakan upaya kita untuk terus mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mengakselerasi pembangunan MRT Jakarta,” pungkasnya.

 


Source link

Close Search Window