[ad_1]
Dalam survei daring terkait kepuasan pelanggan yang diadakan pada 31 Juli hingga 31 Agustus 2019 lalu, terungkap tiga hal mendasar yang menjadi alasan masyarakat menggunakan layanan MRT Jakarta. Pertama, sebanyak 78,7 persen responden menjawab kemudahan integrasi dengan moda transportasi massal lainnya. Kedua, 67,5 persen responden berharap jalur MRT Jakarta segera diperpanjang, dan ketiga, 56,1 persen responden berharap harga tiket bisa lebih murah (55,3 persen responden mengatakan harga tiket MRT Jakarta masih termasuk mahal). Dari hasil survei tersebut juga diketahui bahwa masyarakat menginginkan lebih banyak lagi stasiun MRT Jakarta yang terintegrasi dengan halte BRT Transjakarta (54 persen) dan stasiun Commuterline (24 persen).
Sejak resmi beroperasi pada 24 Maret 2019 lalu, PT MRT Jakarta telah melakukan sejumlah program guna meningkatkan daya tarik masyarakat menggunakan layanan MRT Jakarta. “Kami melakukan sejumlah program terkait upaya peningkatan penumpang seperti program kerja sama potongan harga dengan gerai-gerai di pusat-pusat perbelanjaan sepanjang koridor Lebak Bulus-Bundaran HI. Jadi, penumpang akan mendapatkan potongan harga di gerai makanan dan minuman misalnya dengan menunjukkan struk pembelian kartu STT MRT Jakarta,” jelas Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, Muhammad Effendi. “Agar lebih menarik, ada beragam jenis seperti seri burger, seri makanan tradisional, seri kopi, hingga noodle series,” ujar ia lalu tersenyum. Selain itu, lanjut Effendi, ada seri wisata dan pertunjukan musik di stasiun tertentu. “Ada beberapa program lain seperti wisata edukasi, wisata malam, wisata belanja, bahkan wisata musik untuk segmen atau komunitas tertentu,” jelas ia. “Yang terbaru, kami bahkan kerja sama dengan salah satu klinik gigi untuk mempromosikan kesehatan mulut dan gigi dengan pemeriksaaan gigi gratis di stasiun-stasiun tertentu,” lanjut ia.
“Lebih jauh lagi, kami juga sedang menyelesaikan rencana strategis jangka panjang yang melibatkan sejumlah stakeholder yang berada di sepanjang jalur MRT Jakarta. Rencana strategis ini terkait peningkatan jumlah pengguna layanan,” jelas Effendi. “Kerja sama ini juga turut mendorong program Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta, seperti dengan Dinas Kesehatan terkait kampanye dan aksi peningkatan kesadaran warga Jakarta dalam isu kesehatan. Selain itu juga akan ada kerja sama dengan beberapa program tayangan di televisi,” tutur ia.
Terkait dengan integrasi stasiun dengan halte BRT Transjakarta, saat ini, ada tiga stasiun MRT Jakarta yang telah terintegrasi secara fisik dengan halte BRT Transjakarta. “Integrasi langsung tersebut ada di Stasiun Bundaran HI, Stasiun Dukuh Atas BNI, dan Stasiun Lebak Bulus Grab. Selain itu, seluruh stasiun MRT Jakarta lainnya pun sudah dilewati oleh jalur BRT Transjakarta sehingga memudahkan mobilitas masyarakat,” ungkap ia.
Terkait harapan perpanjangan jalur, saat ini PT MRT Jakarta sedang menyiapkan pembangunan fase II yang menghubungkan kawasan Bundaran Hotel Indonesia dan Kawasan Kota Tua. Dengan panjang jalur sekitar 5,8 kilometer dan tujuh stasiun, diharapkan ketika beroperasi pada 2025 nanti, koridor Lebak Bulus—Kota ditargetkan akan mampu melayani sekitar lebih dari 551 ribu orang per hari dengan hanya 40 menit waktu perjalanan dari Stasiun Lebak Bulus Grab hingga Stasiun Kota. [NAS]
[ad_2]
Source link