Info Terkini|

[ad_1]

ASEAN dan Jepang telah memperkuat kerja sama dan menjembatani sektor pemerintah dan swasta di wilayah ASEAN melalui pelaksanaan Rencana Induk ASEAN Connectivity 2025. Kualitas infrastruktur di ASEAN yang didukung oleh Jepang juga telah memainkan peran penting dalam memperluas kesejahteraan ekonomi dan juga memperbaiki kehidupan masyarakat ASEAN. Salah satu contohnya adalah kehadiran moda raya terpadu (MRT) di Jakarta yang telah menjadi infrastruktur penting bagi masyarakat dan diharapkan dapat mengurangi jumlah kemacetan di Jakarta. Oleh karena itu, Delegasi Jepang untuk ASEAN menggelar pameran foto pada Jumat, 18 Oktober hingga 1 November 2019 dan diskusi pada Jumat (18-10-2019) tentang peran infrastruktur-infrastruktur tersebut dalam mendorong perbaikan kualitas hidup di wilayah ASEAN. Pameran foto tersebut menyajikan gambar dari 10 infrastruktur di negara ASEAN yang mendapat dukungan dari Jepang, termasuk MRT Jakarta. Acara ini dibuka langsung oleh Duta Besar Jepang untuk ASEAN, H.E. Akira Chiba; Sekretaris Jenderal ASEAN, H.E. Dato Lim Jock Hoi; dan Duta Besar Viet Nam untuk ASEAN, H.E. Tran Duc Binh.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, yang hadir sebagai salah satu pembicara kunci diskusi yang mengambil tema “Bright Future Achieved by Quality Infrastructure in ASEAN-Connecting ASEAN“, memaparkan perubahan budaya yang terjadi di masyarakat seiring dengan hadirnya MRT di Jakarta.  “Dengan layanan MRT Jakarta yang tepat waktu, masyarakat dapat membuat perencanaan terhadap kegiatan sehari-harinya. Kualitas infrastruktur dan layanan yang diberikan juga membuat masyarakat saat ini bisa teratur, tertib, antre, disiplin, bahkan membawa sepeda dengan nyaman ke tempat tujuan,” ungkap William sembari menunjukkan sejumlah foto masyarakat yang menggunakan MRT Jakarta. “Jumlah penumpang yang telah mencapai 100 ribu orang per hari juga dapat menggunakan stasiun bukan sekadar tempat transit namun juga sebagai wadah berkegiatan masyarakat,” ujar ia lalu menunjukkan sejumlah kegiatan seni dan budaya di beberapa stasiun MRT Jakarta.

“Dukungan kerja sama dengan operator kereta api dari Jepang juga tidak hanya dalam aspek teknis perkeretaapian, melainkan juga termasuk etika dan budaya kerja. Contohnya adalah menjaga area kerja selalu bersih, alat-alat kerja yang tertata dengan rapi, dan melakukan cek ulang terhadap hasil kerja. Kerja sama ini juga mencakup transfer ilmu dan pengetahuan. Bahkan, ada rekan-rekan media juga bisa ikut serta dalam program fellowshipdan mengunjungi operator kereta di Jepang,” tutur ia. “Dari Jepang, kami belajar tentang operasional dan pemeliharaan sistem MRT Jakarta. Meski demikian, kami juga melakukan studi banding dengan operator kereta dari negara lain seperti Singapura, India, dan Malaysia,” lanjut William. Sebagai bentuk penghargaan terhadap ASEAN, stasiun MRT Jakarta yang terletak di Jalan Sisingamangaraja, diberi nama Stasiun ASEAN.

Pembangunan MRT Jakarta Fase I mendapat dukungan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) melalui kerja sama Pemerintah Indonesia dan Jepang. Ke depannya, pembangunan fase II yang menghubungkan Bundaran HI dan Kota juga akan didukung oleh Pemerintah Jepang. [NAS]

[ad_2]

Source link

Comments are closed.

Close Search Window