[ad_1]
Menyediakan akses yang aman dan nyaman bagi pejalan kaki dan pesepeda menuju simpul-simpul transportasi publik mutlak dilaksanakan. Hal tersebut akan mendorong setiap masyarakat agar mau menggunakan sepeda atau berjalan kaki dan perlahan-lahan meninggalkan transportasi pribadi dalam mobilitas kesehariannya. Setelah dimulai dengan pengecatan jalur khusus pejalan kaki dan pesepeda serta pemasangan rambu di Jalan Teladan, Cipete, Jakarta Selatan, menuju Stasiun Cipete Raya beberapa bulan lalu, pada Minggu (1-12-2019) lalu, kampanye #JalanJakarta kembali digelar di Jalan Timbul dan Jalan Daarul Maarif, Haji Nawi, Jakarta Selatan. Kali ini dilakukan pengecatan lajur khusus pejalan kaki dan pemasangan rambu-rambu menuju Stasiun Haji Nawi. Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, hadir langsung dalam acara ini. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat mengetahui letak stasiun MRT Jakarte terdekat dengan pemasangan rambu-rambu hingga radius 500 meter dari Stasiun MRT Jakarta Haji Nawi.
“Hari ini program #JalanJakarta berlanjut di area sekitar Stasiun Haji Nawi dengan kolaborasi antara PT MRT Jakarta (Perseroda), ITDP Indonesia, Transjakarta, dan warga RW 05 Kelurahan Cipete Selatan melakukan pengecatan jalan untuk pejalan kaki dan sepeda, pemasangan marka penunjuk menuju stasiun MRT dari Gang Timbul hingga radius 500 meter ke Jalan Abdul Majid dan Gang Langgar,” terang Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda), Muhamad Kamaluddin. “Dengan adanya marka jalan ini, warga perumahan, pelajar sekolah SDN 01 Cipete Utara, pegawai RSUD Kebayoran Baru, pengunjung musala dan masjid sekitar Haji Nawi akan merasa lebih nyaman dan aman bila hendak berjalan kaki atau bersepeda menuju stasiun Haji Nawi,” lanjut ia. Ke depannya, lanjut ia, program serupa akan dilaksanakan di sekitar stasiun lainnya agar semakin banyak masyarakat yang tertarik menjadi pengguna transportasi publik.
Direktur Asia Tenggara ITDP Indonesia, Faela Sufa, mengatakan pembenahan akses ini dilakukan dengan proses kolaboratif dan partisipatif bersama warga. “Dengan proses kolaboratif dan partisipatif dari warga, intervensi yang kita lakukan sudah melalui konsultasi dengan warga. Volumen pejalan kaki yang menggunakan Jalan Timbul dan Gang Langgar ini sangat tinggi, begitu juga dengan pengguna sepeda motor,” ungkap ia. “Semoga dengan pembenahan akses ini, aksesibilitas warga ke tempat fasilitas umum akan lebih baik lagi. Semoga dengan proses partisipatif ini, kegiatan ini dapat bermanfaat sebesar-besarnya,” ucap ia pagi itu. Pagi itu, sejumlah warga, khususnya RW 05 terlihat bersemangat untuk kerja bakti membuat lajur khusus pejalan kaki dan pesepeda. [NAS]
[ad_2]
Source link