[ad_1]
Dalam gelaran pertama “CNBC Indonesia Awards 2019” pada Rabu (4-12-2019) lalu, CNBC Indonesia memberikan penghargaan kepada PT MRT Jakarta (Perseroda) sebagai “The Best Business Performance in Public Transportation” di Hotel Westin, Jakarta Selatan. Penghargaan diterima langsung oleh Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda), Ghamal Peris.
“Kami sangat berterima kasih kepada pihak CNBC Indonesia atas apresiasinya terhadap kerja keras tim yang ada di PT MRT Jakarta (Perseroda). Kami juga berterima kasih kepada setiap penumpang karena sekarang kami telah mencapai lebih dari 90 ribu orang per hari, melampaui target 65 ribu orang per hari,” ujar Ghamal di sela-sela malam penganugerahan penghargaan. “Secara pribadi, saya mengapresiasi tema acara ini, yaitu Songsong Indonesia Bangkit. Bagi MRT Jakarta, pelayanan publik tetap menjadi hal yang utama. Kami juga akan terus mengembangkan MRT Jakarta dari sekarang yang masih 16 kilometer, kita berharap bisa mencapai 230 kilometer di masa depan,” ungkap ia. “Target tahun depan, kami berharap penumpang mencapai lebih dari 100 ribu orang per hari, dan ada peningkatan pendapatan non-tiket dari tahun sekarang. Bahkan, lebih jauh lagi, kami menargetkan ada pendapatan dari sektor transit oriented development,” tutur ia.
Sejak resmi beroperasi pada 24 Maret 2019 lalu, PT MRT Jakarta (Perseroda) telah memperoleh sejumlah capaian yang melebihi target perusahaan. Sekitar sembilan bulan operasionalnya, perusahaan telah berhasil mendapatkan pemasukan sebesar Rp1 triliun yang terdiri dari subsidi sebesar Rp560 miliar, pemasukan tiket Rp180 miliar, pemasukan non-tiket sebesar Rp225 miliar, dan lain-lain sebesar Rp40 miliar. Dengan biaya operasional sebesar Rp940 miliar, perusahan berhasil mendapatkan laba sebesar hampir Rp70 miliar. Sebagai perusahaan transportasi baru, ini merupakan capaian yang sangat membanggakan.
Selain dari aspek keuntungan bisnis, kehadiran moda raya terpadu di Jakarta juga telah menjadi katalis perubahan budaya mobilitas masyarakat menjadi lebih baik dengan kedisiplinan dan ketertiban di area publik. Dari kacamata yang lebih luas, kehadiran MRT Jakarta juga telah mengubah paradigma pembangunan wilayah perkotaan menjadi berbasis transportasi publik, khususnya rel, bukan lagi berbasis jalan raya yang mendorong penggunaan kendaraan pribadi. MRT Jakarta telah mengubah wajah kota agar menjadi lebih ramah terhadap warganya. [NAS]
[ad_2]
Source link