Info Terkini|

[ad_1]

Patung Selamat Datang ialah ikon Jakarta bersama dengan Bundaran dan Hotel Indonesia, dan merupakan salah satu infrastruktur yang dibangun dalam rangka Asian Games IV 1962. Sejak semula letaknya sangat diperhitungkan yaitu di pusat kota yang membelah jalan utama Thamrin dan Sudirman menuju ke arah perhelatan olahraga akbar, Asian Games IV di Gelora Bung Karno Senayan. Patung Selamat Datang seakan menyambut kedatangan para tamu dari arah Bandara pertama, Kemayoran. Desain patung ini merupakan karya seniman sekaligus Wakil Gubernur Jakarta, Henk Ngantung, yang menggambarkan keceriaan sepasang muda mudi dengan pose melambaikan tangan. Bunga yang ada dalam genggaman patung pemudi merupakan simbol persahabatan atas kedatangan delegasi Asian Games IV. Desain tersebut yang kemudian diwujudkan oleh pematung Edhi Sunarso.

Penggalan informasi tentang Patung Selamat Datang di atas dapat dibaca di laman hasil pindaian kode QR di poster yang dipasang di Stasiun Bundaran HI exit A dan C. Ada lima ikon kawasan Bundaran HI yang dicantumkan di poster tersebut, yaitu Department Store Sarinah, Bundaran Hotel Indonesia, Hotel Indonesia, Patung Selamat Datang, dan Jalan MH Thamrin. Poster lain dapat juga ditemukan di Stasiun Senayan dengan tiga informasi ikon kawasan sekitar stasiun, yaitu kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, kawasan Senayan, dan Patung Pemuda Membangun. Semua informasi tersebut dapat diakses dengan mudah setelah memindai kode QR yang tertera di sana.

Poster-poster tersebut merupakan bagian dari layanan publik hasil kerja sama antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI terkait penyediaan informasi sejarah stasiun MRT Jakarta. Dalam peluncuran buku dan kode QR yang berlangsung di Kompleks Kantor Kemdikbud RI pada Minggu (22-12-2019) lalu, Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Effendi menyambut baik inisiatif tersebut.

“Kerja sama antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Direktorat Sejarah sangat terbantu kami dalam memanfaatkan infrastruktur MRT Jakarta sebagai salah satu sarana edukasi masyarakat,” ujar ia. “Kami harapkan masyarakat dapat memanfaatkan konten edukasi ini untuk memperkaya pengetahuan dan pemahaman tentang sejarah di sekitar stasiun MRT Jakarta. Kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Sejarah atas kepeduliannya terhadap masalah kurangnya minat baca masyarakat urban dengan memodifikasi konten edukasi menjadi lebih menarik, salah satunya melalui buku Sejarah di Sekitar Stasiun MRT Jakarta. Semoga konten-konten edukasi sejarah ini dapat terus dikembangkan di masa depan, bukan hanya di stasiun MRT Jakarta melainkan di moda transportasi umum lainnya,” pungkas ia.

Sebelumnya, pada September 2019 lalu, telah ditandatangani Nota Kesepahaman terkait kerja sama penyebarluasan informasi kebudayaan antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. [NAS]

[ad_2]

Source link

Comments are closed.

Close Search Window