Info Terkini|

[ad_1]

 

Pintu penumpang di sebelah barat yang menyediakan akses langsung ke Terowongan Kendal. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya

Saat ini, akses dan arus keluar masuk di pintu barat Stasiun Sudirman sudah lebih baik. Penyebabnya adalah penataan kawasan Stasiun Sudirman dengan sejumlah pekerjaan utama seperti pembuatan dan revitalisasi pintu penumpang (passenger gate) dan relokasi salah satu gerai minimarket dan pos polisi yang terletak tepat di depan pintu barat tersebut. Pemasangan pagar di tikungan jalan depan pintu barat tersebut juga sangat mendukung kelancaran arus pengguna jasa. Akses tersebut juga didukung dengan plaza pedestrian yang menyambut pengguna jasa yang keluar dari stasiun. Hal ini memberikan kenyamanan terhadap arus penumpang di Stasiun Sudirman.

“Bisa dilihat bahwa terjadi perubahan signifikan terhadap hasil penataan dari tim penataan stasiun. Terjadi integrasi secara utuh dan penumpang dapat menuju ke angkutan lanjutan dengan aman, nyaman, dan mudah,” jelas Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo pagi itu. “Dengan disiapkannya plaza pedestrian ini, masyarakat dapat dengan aman dan nyaman berpindah moda lanjutan. Dengan pola ini, diharapkan pengguna transportasi umum akan terus meningkat,” lanjut ia langsung dari area pejalan kaki di depan pintu barat Stasiun Sudirman.

Pada Jumat (5-6-2020) lalu, sekitar pukul 8 pagi, Syafrin dan rombongan meninjau langsung hasil penataan di stasiun keempat yang dikerjakan sebagai bentuk kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Terlihat Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Silvia Halim, Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia Wiwik Widayanti, dan Direktur Teknik dan Fasilitas PT Transportasi Jakarta Yoga Adiwinarto ikut dalam kunjungan tersebut.

Selain perbaikan pintu barat, penataan kawasan Stasiun Sudirman juga menyediakan area khusus ojek daring dan pangkalan serta lay bay untuk bus transjakarta. Tim juga memasang pagar yang membatasi Jalan Blora dan pedestrian plaza sehingga diharapkan tidak ada lagi kemacetan yang timbul akibat angkutan yang berhenti menunggu atau menjemput penumpang.

Kawasan Dukuh Atas merupakan kawasan pertama di Jakarta yang dikembangkan menjadi kawasan berorientasi transit. Di area ini terdapat setidaknya empat moda transportasi massal, yaitu MRT Jakarta, BRT Transjakarta, kereta Commuterline Indonesia, dan kereta bandara Railink. Ke depannya, akan direncanakan LRT Jakarta dan LRT Jabodebek hadir di area ini. Meskipun telah selesai dibangun, Syafrin menyebutkan akan terus melakukan evaluasi dari aspek sarana dan prasarana serta integrasi antarmoda agar layanan yang diberikan menjadi terbaik bagi masyarakat pengguna transportasi publik. [NAS]

[ad_2]

Source link

Comments are closed.

Close Search Window