[ad_1]

Akses pejalan kaki menyediakan kenyamanan bagi penumpang selama berpindah moda transportasi. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya
Setelah meluncurkan uji coba hasil penataan kawasan Stasiun Tanah Abang pada Selasa, 2 Juni 2020 lalu, pada pagi ini Rabu (3-6-2020) sekitar pukul 08.00 WIB, tim penataan stasiun kereta di Provinsi DKI Jakarta hasil kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah DKI Jakarta, kembali meluncurkan uji coba hasil penataan kawasan Stasiun Pasar Senen. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebutkan ada tujuh kegiatan utama yang dikerjakan dalam rangka mewujudkan integrasi antara moda berbasis rel dan angkutan jalan. Uji coba ini juga dihadiri langsung oleh Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Silvia Halim dan Direktur Teknik dan Fasilitas PT Transportasi Jakarta Yoga Adiwinarto.
“Saat ini sudah ada integrasi di sisi utara stasiun dengan penyediaan halte bus transjakarta yang melayani tiga rute. Lalu ada lokasi menurunkan penumpang angkutan daring. Kemudian area antrean angkutan bajaj,” jelas ia pagi itu di area plaza pedestrian. “Selain itu, tim juga membangun plaza pedestrian yang sebelumnya tidak ada integrasi sama sekali sehingga saat ini ada penataan menyeluruh dengan mengedepankan prinsip kemudahan, keamanan, dan kenyamanan pengguna jasa,” lanjut ia. Syafrin mengacu kepada area yang terletak di antara Stasiun Pasar Senen dan Jalan Stasiun Senen. Sebelumnya, area tersebut ‘hanya’ lahan kosong yang tidak terhubungkan sama sekali dan dimanfaatkan menjadi area parkir liar. Kini, masyarakat dapat menggunakannya sebagai akses. Area pedestrian plaza tersebut juga menyediakan rak sepeda dan kanopi sebagai peneduh.
Baca juga: Penataan Empat Kawasan Stasiun, Hadirkan Kemudahan, Kenyamanan, dan Keamaan Pengguna Jasa

Penyediaan akses pejalan kaki akan mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya
Lebih lanjut, Syafrin juga menyebutkan akan ada area menurunkan penumpang yang datang dengan kendaraan pribadi serta disediakan area menurunkan penumpang yang datang dengan ojek daring. Area tersebut akan disediakan di sisi utara pedestrian plaza. Ia juga yakin penataan ini akan meningkatkan penggunaan transportasi publik. “Penataan ini akan meningkatkan ridership moda angkutan jalan maupun angkutan berbasis rel karena semuanya bisa mencapai titik di Jakarta. Misalnya penumpang kereta yang turun di Stasiun Pasar Senen, bisa melanjutkan perjalanan dengan bus transjakarta atau lainnya,” jelas ia. Ia juga menekankan bahwa tidak akan ada parkir liar atau alokasi parkir di kawasan ini. Semua hanya area menurunkan bagi penumpang yang datang dengan angkutan daring serta area menunggu bajaj. Bagi pengguna roda empat dapat memarkir kendaraan di lokasi yang sudah ditentukan seperti di area dalam Stasiun Pasar Senen atau gedung gelanggang olahraga. Parkir liar akan diderek dan dikenakan Perda Retribusi sebesar Rp500 ribu per hari. Dengan penataan ini, diharapkan penumpang akan merasa nyaman dalam bepergian menggunakan transportasi publik. [NAS]
[ad_2]
Source link