Info Terkini|

[ad_1]

Hadir sebagai pembicara tamu dalam “Town Hall Meeting” bulanan PT MRT Jakarta pada Jumat (11-10-2019) lalu, Mira Lesmana berbagi cerita tentang proses kreatif dan berinovasi dalam melahirkan karya seni film. Perempuan yang dikenal sebagai pekerja seni dan produser film ini menceritakan proses kreatifitas, inovasi, dan berkolaborasi di hadapan sekitar 100-an karyawan PT MRT Jakarta yang hadir pagi itu di Kantor Pusat PT MRT Jakarta di Gedung Wisma Nusantara, Jakarta Pusat. Ia menceritakan proses pembuatan film “Kuldesak” yang dirilis pada 1998 dan dianggap sebagai kebangkitan industri perfilman Indonesia saat itu.

“Kuldesak nyaris tanpa biaya, semua dikerjakan oleh hampir 300 orang pekerja seni. Prosesnya panjang sekitar tiga tahun. Keyakinan kami adalah berani berbeda. Saat itu, kami bisa tayang di tiga kota dengan total penonton lebih dari 113 ribu orang,” kenang Mira. “Setelah itu kami membuat film Petualangan Sherina,” lanjut ia.

Mira Lesmana menyampaikan bahwa promosi, pemasaran, dan komunikasi publik sangat penting agar masyarakat tahu tentang film yang sedang dibuat. “Ketika membuat film Petualangan Sherina, kami banyak membuat publikasi cetak di jalan raya, gedung-gedung, dan tempat-tempat strategis lainnya agar masyarakat tahu. Akhirnya ada 1,6 juta penonton film Petualangan Sherina,” ujar ia disambut tepuk tangan. Ia juga menyampaikan agar jangan takut tak mendapatkan penghargaan, kita harus percaya dengan ide. Mira Lesmana juga mengatakan untuk perlunya menyamakan visi dalam mengerjakan sesuatu. Hal serupa yang dilakukan oleh PT MRT Jakarta dalam menyampaikan perkembangan terbaru perusahaan ke masyarakat melalui kanal-kanal komunikasi yang dimiliki.

Dalam pertemuan bulanan ini juga, Direktur Keuangan dan Manajemen Korporasi PT MRT Jakarta, Tuhiyat, juga menyampaikan sejumlah perkembangan terbaru dari direktorat yang dipimpinnya seperti metode penilaian kinerja, grading system, dan reward system/bonus, serta perkenalan karyawan baru, mutasi, dan promosi periode September—Oktober 2019, dan penyerahan sertifikat penghargaan kepada sejumlah karyawan oleh Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, Muhammad Effendi, atas prestasi tertentu. Sebelum mengakhiri sesi tanya jawabnya, Mira Lesmana juga menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas hadirnya moda raya terpadu (mass rapid transit) pertama di Indonesia sehingga dalam film terbarunya, Bebas, mengambil adegan di ratangga dan salah satu stasiun MRT Jakarta. [NAS]

[ad_2]

Source link

Comments are closed.

Close Search Window