Info Terkini|

[ad_1]

 

Dalam kunjungannya ke MRT Jakarta pada Kamis (26-12-2019) lalu, Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Perhubungan, dan Pariwisata Jepang Akaba Kazuyoshi menyampaikan apresiasi atas operasionalnya MRT Jakarta saat ini. Ia bahkan menyebutkan bahwa stasiun MRT Jakarta sangat luas dan eskalatornya bergerak lebih cepat dari yang ada di Jepang. “Hari ini saya sudah coba naik MRT Jakarta, saya bisa lihat betapa luasnya stasiun MRT Jakarta, dan juga kecepatan eskalatornya lebih cepat daripada Jepang,” ucap Menteri Akaba melalui penerjemah yang mendampingi. “Saya juga melihat kereta pertama digunakan khusus untuk wanita dan ada akses kursi roda,” lanjut ia. Ia juga menyampaikan pengalamannya ketika pertama kali mengunjungi Jakarta pada 1991 silam.

“Pada 1991 saya pernah berkunjung ke Jakarta dan waktu itu masih (banyak) kemacetan karena mobil dan bus, saya berharap kehadiran MRT Jakarta ini bisa berkontribusi terhadap penyelesaian masalah tersebut,” terang ia. “Sehubungan dengan rencana MRT Jakarta, sekarang ada rencana pembangunan fase 2 jalur selatan utara dan timur barat. Saya ingin terus bekerja sama dalam proyek tersebut,” tutur ia.

Kunjungan Menteri Akaba ke MRT Jakarta ialah dalam rangka meresmikan piagam penanda selesainya bantuan Japanese Official Development Assisstance (ODA) Loan untuk pembangunan MRT Jakarta fase I. Menteri Akaba yang didampingi oleh Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia Ono Keichi, dan Kepala Bagian Ekonomi Kedutaan Jepang untuk Indonesia Miyashita Tadayuki. Rombongan juga berkesempatan menjajal langsung ratangga dari Stasiun Bundaran Hotel Indonesia menuju Stasiun Istora Mandiri, meninjau suasana trotoar Jalan Sudirman, dan kembali ke Stasiun Bundaran HI. Dalam kunjungan ini, rombongan diterima langsung oleh Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Silvia Halim dan Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhamad Kamaluddin.

Silvia Halim terlihat menjelaskan sejumlah fitur yang ada di stasiun dan bagaimana perubahan budaya masyarakat dengan hadirnya moda raya terpadu di Jakarta. Ia juga menjelaskan tentang infrastruktur pendukung seperti area trotoar yang luas bagi pejalan kaki ketika rombongan melihat-lihat kawasan trotoar di sekitar Stasiun Istora Mandiri. [NAS]

[ad_2]

Source link

Comments are closed.

Close Search Window