[ad_1]
Sebagai operator metro pertama di Indonesia, PT MRT Jakarta (Perseroda) melakukan banyak studi banding ke operator metro kota-kota di dunia agar pengalaman dan pengetahuan mereka mengelola sistem perkeretaapian perkotaan dan hal-hal terkait lainnya dapat menjadi bahan pembelajaran bagi pengembangan di Indonesia. Oleh karena itu, pada 18—22 November 2019 lalu, delegasi dari PT MRT Jakarta (Perseroda) melakukan studi banding ke Delhi Metro Railway Company (DMRC) di India. Delegasi dipimpin langsung oleh Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Effendi. Dalam waktu bersamaan, Muhammad Effendi juga menjadi narasumber dalam “The 8th International Railway Summit” di India.
“Dalam kunjungan studi banding kali ini, kami belajar banyak hal dari tim DMRC, seperti strategi operasi dan pemeliharaan yang efektif dan efisien, perencanaan Integration, Testing, and Commissioning untuk fase berikutnya, implementasi Safety & Security, serta perencanaan Training Center untuk mendukung peningkatan kompetensi sumber daya manusia PT MRT Jakarta (Perseroda),” ungkap Effendi. “Kami juga melakukan kunjungan lapangan langsung ke Pusat Kendali Operasi (operation control center) Shastri Park, Stasiun Kashmere Gate dan Rajiv Chowk untuk mengamati bagaiman kegiatan operasional dan sistem pengamanan sehari-hari mereka,” lanjut pria yang akrab disapa Effendi ini.
Lebih jauh lagi ke aspek teknis, delegasi PT MRT Jakarta (Perseroda) yang terdiri dari beberapa kepala divisi dan departemen terkait ini juga belajar dan berdiskusi terkait Integration, Testing, & Commissioning of Extension Project, Security Arrangement & Challenge in MRT System, Maintenance Philosophy in DMRC (Rolling Stock), Project Funding & Financial Management, dan Safety Management. “Misalnya, bila terjadi insiden sekecil apapun, evaluasi segera dilakukan terhadap seluruh prosedur agar perbaikan dapat diidentifikasi. Dan hal tersebut menjadi bagian dari kurikulum pelatihan. Simulasi kedaruratan juga dilaksanakan secara ruitin satu kali setiap bulan,” tutur pria berkacamata ini. “Selain belajar tentang aspek operasional dan pemeliharaan, tim juga banyak berdiskusi tentang aspek-aspek internal organisasi seperti KPI Measures to Improve Safety of Staff and Passenger,” ujar ia. “Yang menarik adalah kami berkesempatan untukmengunjungi fasilitas pusat pelatihan dan Depo Shastri Park. Pusat pelatihan sangat penting dalam pengembangan kompetensi sumber daya manusia perkeretaapian, khususnya perkeretaapian perkotaan, agar dapat memberikan pelayanan yang aman, nyaman, dan dapat diandalkan,” pungkas ia.
Dalam kunjungan yang sama pula, Muhammad Effendi menjadi salah satu narasumber dalam “the 8thInternational Railway Summit 2019“ dan berbicara tentang upaya perusahaan mengelola tantangan dan tekanan seiring dengan meningkatnya daya tampung atau kapasitas kebutuhan masyarakat terkait MRT Jakarta di masa depan. [NAS]
[ad_2]
Source link