Info Terkini|

[ad_1]

Pengguna jasa diharapkan mengikuti dan mematuhi rambu dan marka yang sudah disiapkan oleh petugas. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya

Pada hari pertama, Senin (8-6-2020) lalu, saat sektor perkantoran selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi 1 mulai dibuka, tercatat ada sekitar 12.279 orang menggunakan MRT Jakarta. Meskipun belum terlihat ramai seperti sebelum pandemi, namun suasana lalu lalang pengguna jasa terlihat lebih jelas apabila dibandingkan dengan dua bulan sebelumnya. Bahkan, pada Jumat, 5 Juni tercatat 6.620 orang menggunakan MRT Jakarta saat transportasi publik mulai dibuka pada jadwal normal, termasuk MRT Jakarta yang membuka seluruh 13 stasiunnya. Pada akhir pekan, 6—7 Juni 2020, tercatat berturut-turut ada 3.189 orang dan 2.687 orang menggunakan MRT Jakarta. Beberapa gerai regular dan UMKM juga mulai buka dan melayani pengguna jasa. Dari 12.279 pengguna jasa tersebut, 421 orang di antaranya menggunakan kode QR dalam pengetapan. Hal ini menunjukkan bahwa pembelian tiket melalui aplikasi mulai digemari oleh pengguna MRT Jakarta.

Angie, salah satu pengguna jasa MRT Jakarta yang ditemui di Stasiun bendungan Hilir, merasa senang dengan protokol kesehatan yang diterapkan di stasiun. “Menurut saya sudah protokol kesehatan sudah baik, sudah sesuai dengan harapan saya. Ada jaga jarak, ada pembatas marka juga, semua jelas,” ujar ia di area beranda peron. Pagi itu, ia hendak menuju ke tempat kerjanya yang terletak tidak jauh dari stasiun bawah tanah ketiga tersebut. “Di dalam kereta juga belum terlalu padat jadi masih okelah. Masukan saya kalau perlu titik hand sanitizer (penyanitasi tangan) ditambah aja, meskipun saya udah bawa sendiri sih,” usul ia. Ia mengaku mengetahui Stasiun Bendungan Hilir sudah buka dan beroperasional dari media sosial twitter MRT Jakarta yang ia ikuti.

Pengguna jasa terlihat antre sebelum melakukan pengetapan keluar. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memulai masa transisi PSBB sejak Jumat, 5 Juni lalu. Transportasi publik dapat beroperasi sesuai jadwal normal dengan penggunaan maksimal 50 persen dari kapasitas masing-masing operator. Selain itu, selang waktu keberangkatan juga diperpendek. MRT Jakarta menindaklanjuti hal tersebut dengan membuka seluruh 13 stasiun yang sebelumnya meniadakan layanan di tujuh stasiun.

Layanan operasional kereta dan stasiun juga dibuka sejak pukul 5 pagi hingga 9 malam pada hari kerja (weekdays) dan sejak pukul 6 pagi hingga 8 malam pada akhir pekan. Selang waktu keberangkatan kereta juga kembali ke setiap lima menit pada waktu sibuk, yaitu pukul 7 pagi hingga 9 pagi dan pukul 5 sore hingga 7 malam. Di luar itu, kereta berangkat sekitar 10 menit. Sedangkan pada akhir pekan, kereta berangkat setiap 20 menit. Selama masa transisi ini pula, kereta khusus wanita ditiadakan. Biasanya kereta khusus wanita dilaksanakan setiap waktu sibuk pada Senin—Jumat. [NAS]

[ad_2]

Source link

Comments are closed.

Close Search Window