Info Terkini|

[ad_1]

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers setelah meninjau kesiapan protokol kesehatan di MRT Jakarta. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya

Pada Selasa (26-5-2020) lalu, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Stasiun Bundaran HI. Kunjungan kali ini untuk memastikan penerapan gelaran pasukan TNI dan Polri membantu penerapan pendisiplinan masyarakat mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Presiden Joko Widodo didampingi langsung oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahtjanto, Kapolri Jenderal Idham Azis, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sekitar pukul 08.43 WIB, Presiden tiba di stasiun Bundaran HI dan langsung masuk melalui pintu (entrance) A. Presiden meninjau suasana dan kesiapan penerapan protokol kesehatan di dalam stasiun lalu kembali ke area entrance A dan memberikan keterangan pers kepada awak media.

“Pagi ini saya datang ke Stasiun Bundaran HI dalam rangka memastikan bahwa mulai hari ini akan digelar oleh TNI dan Polri pasukan untuk berada di titik keramaian dalam rangka lebih mendisiplinkan masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan PSBB,” ujar Presiden Joko Widodo. “Akan digelar di empat provinsi dan 25 kabupaten kota mulai hari ini sehingga diharapkan kedisiplinan yang kuat dari masyarakat akan semakin terjaga dan kita harapkan nantinya dengan dimulainya TNI dan Polri ikut secara masif mendisiplinkan dan menyadarkan masyarakat, kita harapkan kurva dari penyebaran covid-19 akan menurun,” lanjut Presiden Joko Widodo.

Gubernur Anies juga menyebutkan bahwa penentuan penambahan atau penghentian masa PSBB bukan oleh pemerintah. “Khusus untuk DKI Jakarta, dua pekan ini adalah penentuan. Kami berharap agar semua masyarakat menaati secara disiplin agar tidak perlu diperpanjang. Bila masyarakat taat, PSBB berakhir. Bila tidak, PSBB diperpanjang,” jelas Anies. “Virusnya menular lewat pertemuan. Bila tidak ingin penularan, kurangi pertemuan,” lanjut ia.

Gubernur Anies menjelaskan penerapan PSBB di wilayah DKI Jakarta. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya

Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar menjelaskan penerapan protokol kesehatan yang ketat di area MRT Jakarta. “Kita sangat ketat menerapkan prinsip social distancing. Semua pengguna jasa harus melewati pemeriksaan suhu, pengaturan jarak mengikuti tanda, memakai masker, dan penyanitasi tangan,” jelas William. “Kami juga membatasi satu kereta diisi maksimal 60 orang. Kereta setiap hari dibersihkan dengan disinfektan. Sesuai dengan arahan gubernur, kita akan tingkatkan protokol kesehatannya dengan menambah tanda batas antrean di peron dan di dalam kereta untuk penumpang yang berdiri,” lanjut ia. “Kita juga akan pastikan bahwa selama dan pascapandemik, MRT Jakarta akan tetap menjadi pilihan masyarakat Jakarta untuk bertransportasi. Kami siap menjadi model transportasi publik di masa new normal nanti,” pungkas ia. William juga menjamin bahwa seluruh fasilitas yang ada di area MRT Jakarta selalu dalam kondisi bersih, sehat, nyaman, dan ramah lingkungan.

Selama pandemik, PT MRT Jakarta (Perseroda) melakukan penyesuaian operasi terkait penerapan PSBB. Perubahan jadwal layanan yang biasanya sejak pukul 5 pagi hingga 12 malam kini menjadi pukul enam pagi hingga enam sore, selang waktu keberangkatan kereta yang semula setiap lima menit pada waktu sibuk dan 10 menit di luar waktu sibuk menjadi setiap 30 menit, hingga peniadaan layanan di tujuh stasiun, yaitu Haji Nawi, Blok A, ASEAN, Senayan, Istora Mandiri, Bendungan Hilir, dan Setiabudi Astra. [NAS]

[ad_2]

Source link

Comments are closed.

Close Search Window