[ad_1]
Pada Jumat (7-8-2020) lalu, PT MRT Jakarta (Perseroda) mengumumkan nama 10 perusahaan rintisan yang terpilih untuk mengikuti program MRTJ ACCEL selama enam bulan ke depan. Kesepuluh perusahaan rintisan tersebut adalah Pasar Polis (teknologi asuransi), Jakarta Bike Hub (kanal sepeda berbagi), Bobobox (sektor penginapan dalam bentuk hotel kapsul), Mapid (pengembang sistem informasi geografis), Pintaria by Haruka Edu (penyedia kurus daring dan kelas karyawan), Maingame (kanal gim daring), Jejak.in (penyedia perangkat lunak penghitung dampak terhadap lingkungan dari aktivitas manusia), Sonicboom (pengumpul data mobilitas manusia), Nodeflux (bidang computer vision dan kecerdasan buatan (artificial intelligence)), dan Rekosistem (pengelolaan limbah).
Perusahaan-perusahaan rintisan tersebut memiliki latar belakang inovasi yang berbeda-beda, seperti penginapan, gim daring, data mobilitas pengguna jasa, hingga pengelolaan limbah. Tercatat ada sekitar 40 perusahaan rintisan yang melamar untuk ikut dalam program enam bulan ke depan (hingga Januari 2021) ini. Pengumuman ini dilakukan dalam acara Kick Off yang dilaksanakan secara daring dan dihadiri sekitar 130 peserta. Hadir sebagai pembicara dalam acara ini adalah salah satu pendiri GoJek Kevin Aluwi dan salah satu pendiri Sayurbox Amanda Cole.
Baca juga: Program Akselerasi MRT Jakarta dan Perusahaan Rintisan
Dalam sambutannya, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar menyampaikan salah satu poin penting bahwa PT MRT Jakarta (Perseroda) bukan sekadar perusahaan transportasi publik, melainkan perusahaan gaya hidup. “Sejak pertama kali beroperasi setahun yang lalu, semua orang ingin mencoba MRT Jakarta, euforianya besar sekali. Sebuah simbol dari Indonesia baru yang kita lihat ada perubahan budaya bertransportasi oleh masyarakat seperti antre, tertib, tepat waktu, dan disiplin,” jelas ia. “Oleh karena itu, saya ingin mengenalkan saya mengenalkan formula 3+3. Tiga pertama adalah gaya hidup, kolaborasi, dan inovasi. Sedang tiga berikutnya adalah business beyond normal, beyond ridership, dan beyond transportation network,” lanjut William. Apabila berbicara tentang gaya hidup, tambah ia, kolaborasi menjadi sangat penting. “MRT Jakarta tidak bisa sendiri. Harus berkolaborasi apabila ingin menambahkan pengalaman bertransportasi kepada pengguna jasa. Nah, perusahaan rintisan banyak melakukan inovasi,” tutur William sekaligus menjawab pertanyaan banyak orang tentang tujuan dan alasan PT MRT Jakarta (Perseroda) bekerja sama dengan perusahaan rintisan. “Ke depannya, Jakarta akan dibangun bersama-sama dengan masyarakat, bukan lagi hanya oleh pemerintah saja,” pungkas ia.
Selama enam bulan ke depan, 10 perusahaan rintisan tersebut akan melakukan proses pengembangan dan uji coba produknya, baik berupa barang maupun jasa, bersama 13 orang mentor, termasuk menajamkan proses bisnis, pengembangan aplikasi hingga infrastrukturnya. Diakhir program, 10 perusahaan rintisan tersebut akan dinilai dan perusahaan rintisan yang lolos, akan bekerja sama jangka panjang dengan PT MRT Jakarta (Perseroda).
Penulis: Nasrullah
[ad_2]
Source link